Kamis, 09 Oktober 2014

Sistem Terdistribusi

Pengertian Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi adalah suatu perangkat komputer autonom yang transparan dan terdiri dari kesatuan elemen-elemen yang berinteraksi secara sistematis antara satu dengan yang lainnya, yang dihubungkan oleh jaringan dengan software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputasi terintegrasi. Sedangkan dari segi pengguna, user menggunakannya sebagai satu kesatuan komputer.
Dalam sistem terdistribusi ini, terdapat sebuah jaringan yang merupakan sarana yang menjembatani komunikasi antar elemen. Bagian terluar dari sistem terdistribusi ini adalah Client. Aplikasi client disini adalah front-end yang akan berhubungan langsung dengan sistem. Dibelakangnya terdapat beberapa lapisan logik seperti presentation server, bussiness object server dan database server. Sistem terdistribusi disini juga membutuhkan sebuah proxy server. Lapisan yang berada dibelakang front-end ini tersembunyi dari pengguna (transparancy). Jika server dalam suatu sistem distribusi down atau mengalami gangguan, maka proses transaksi antar client akan disimpan di dalam memory komputer client tersebut. Apabila server sudah kembali normal, maka proses transaksi tersebut akan dilanjutkan kembali.
Model-model Sistem Terdistribusi:
1.      Client-Server
Sistem yang terdiri dari kumpulan – kumpulan  proses disebut dengan server, dan memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client.
Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi nya, atara lain RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation) :
a.       client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service.
b.      server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke client.


2.      Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain.
Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukanadalah memeriksa proxy server apakah yang dimita oleh client terdapatpada proxy server.
Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakaibersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.


3.      Peer Process (Peer to Peer)
Semua proses (object) mempunyai peran yang sama.
a.       Proses berinteraksi tanpa ada nya perbedaan antara client dan server.
b.      Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
c.       Merupakan model yang paling general dan fleksible.

4.      Multiple Server
Service disediakan oleh beberapa server. Sebagian besar layanan web komersial diterapkan melalui server fisik yang berbeda.
Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi.



Karakteristik Sistem Terdistribusi
a.      Resource Access and Sharing
Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web, terdapat .htaccessyang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant access terhadap file tersebut.
b.      Openness (Keterbukaan)
Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.
c.       Concurrency
Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.
d.      Scalability
Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
e.       Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.
f.       Transparency
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem tersebut.
Contoh Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi Pada ATM
ATM merupakan sebuah terminal data yang mempunyai dua perangkat input dan empat perangkat output. Seperti halnya sebuah terminal data, ATM harus memiliki koneksi ,terhubung, dan berkomunikasi melalui sebuah host processor (pusat proses). Pusat proses yang disertai oleh Internet service provider (ISP) yg berfungsi sebagai jalur gateway untuk menuju keberbagai macam jaringan ATM.
Model client-server inilah yang diterapkan pada cara kerja bank yang memiliki banyak kantor cabang dan ATM, yaitu mesin ATM sebagai fasilitas yang terhubung langsung dengan client sedangkan server merupakan database pusat yang menyimpan seluruh data pelanggan. Pada ATM terdapat sistem komputer yang terhubung ke jaringan. Satu komputer server dapat menjalankan pemrosesan aplikasi dan satu komputer server yang lainnya digunakan untuk manajemen data aplikasi sebagai server logika yang terpisah. Selain itu ada juga fasilitas Internet-banking dimana transaksi dapat dilakukan dari ruang kerja dengan mengakses internet dimana internet juga merupakan contoh sistem terdistribusi.





Referensi:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar