Selasa, 17 Juni 2014

Postest 2 V-Class Pengelolaan Proyek Sistem Informasi

Jelaskan tugas masing-masing anggota tim proyek.
1.      Manajer Proyek (Project Manager)
PM adalah posisi pertama yang harus diisi. Pekerjaan ini diisi ketikaproyek masih sekilas di mata orang, karena PM yang pertamamenentukan apakah sebuah proyek dapat dikerjakan atau tidak.Manajer tingkat atas menugaskan PM. Mereka mencari seseorangyang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Keahliankeahlianlain yang mereka cari adalah pengetahuan tentangmanajemen proyek, kemampuan mengorganisasi, dan keahlianteknik.Kadang-kadang pekerjaan PM membutuhkan aksi yang tidak umumseperti berkata “Tidak” untuk perubahan permintaan yangmenyimpang, mengumumkan kesalahan, atau mendisiplinkanorangorang.PM harus mengetahui orang-orang yang terlibat sama sepertidalam politik, prosedur-prosedur pemakaian, dan proyek perusahaan.Keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah kepemimpinanyang luas, kemampuan bernegosiasi dan diplomasi.

2.      Pimpinan Proyek (Project Leader)
Pimpinan Proyek adalah posisi kedua yang harus diisi. Sangatlah baikjika PM memilih orang ini. Pertama, PM harus bernegosiasi denganManajer Fungsional untuk tugas-tugas PL, kemudian yakinkan PLuntuk bergabung dalam tim. PL terdaftar pada proposal karenabanyak detail proposal dikerjakan oleh PL. Pekerjaan ini sangatbersifat teknis, karenanya pilihlah ahli yang terbaik. Jangan mencariorang yang tidak mempunyai pendirian. Lebih baik mencari orangyang dapat mengingat pembuatan detail keseluruhan proyektersebut.PL juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. PLakan memimpin keseluruhan wawancara dengan user dan menjadipengawas harian bagi programmer.

3.      Programmer
PM dan PL akan mulai berpikir tantang siapa yang dapat membentuktim pemrograman dan bertanya pada Manajemen Fungsional (jikadiperlukan) tentang kemampuan orang-orang ini (Programmer).Kemudian, ketika kontrak ditandatangani, mulailah mengumpulkantim programmer Anda.Pertama pilihlah Programmer dengan kemampuan pemrogramannya.Sebagai tambahan carilah keterangan tentang pengalaman mereka,tetapi bukan seseorang yang sudah melakukan hal yang samaselama 5 kali berturut-turut – orang ini akan bosan. Jika kandidattersebut tidak memiliki pengalaman yang sesuai, hal lain yang dapatdipertimbangkan adalah latar belakang tentang sistem operasi, atauhal lainnya.

4.      Programmer Ahli (The Guru Programmer)
Gaya hidup baru telah berevolusi sejak komputer ditemukan. Hal iniadalah Programmer Ahli atau “Hacker”. Orang ini bekerja secaramisterius, pada jam-jam yang aneh; suka menentang dan tidak maudiatur, hanya ingin mengerjakan tugas sesuai dengan keinginanya.Tetapi ahli dalam bidangnya, dapat membuat program tugas-tugasyang rumit 10 kali lebih cepat dari orang lain. Disarankan jika Andamemiliki orang ini, organisasikan sebuah tim dan 1 ahli ini dikelilingioleh para pemula. Hal ini akan sukses jika ahli tersebut senangmenjelaskan sesuatu kepada orang lain (seperti yang biasa merekalakukan) – para pemula akan belajar dari ahli ini.

5.      Programmer Pemula (The Junior Programmer)

Programmer pemula biasanya memiliki bakat dan mempunyaikeinginan untuk membuktikan diri mereka. Ada dua keahlian,bagaimanapun itu tidak selalu diajarkan di sekolah : komunikasitim dan komunikasi manajemen. Selalu ada kompetisi di sekolah.Bahkan pada sebuah tim proyek, para siswa tidak membantudiantara sesama mereka. Mereka mungkin tidak diajarkan untukberbagi pekerjaan kepada anggota tim yang lain. Dalam sebuahperusahaan seorang anggota tim hanya berhasil jika keseluruhan timberhasil.Bersamaan dengan itu, para siswa mungkin tidak diajarkan bahwapara manajer setiap saat harus selalu tahu apa yang sedangdikerjakan setiap orang dan bagaimana kemajuan tugas mereka. Inimungkin tidak dibutuhkan untuk sebuah tugas sekolah. Tetapi jikaanda mengajarkan Programmer Pemula untuk berkomunisasi, Andaakan memiliki anggota tim yang tidak terhingga nilainya.

Pretest 2 V-Class Pengelolaan Proyek Sistem Informasi

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek? Jelaskan.
1.      Anda membutuhkan seseorang yang dapat berkomunikasi, yangmerupakan bagian dari sebuah tim, serta dapat berbagipengetahuan dan ide-ide dengan baik, tetapi juga harus maumenjalankan ide-ide tersebut.
2.     Anda membutuhkan seorang pendengar yang baik, seseorangyang akan mendengarkan pendapat orang lain dan mau mengakuijika pendapat-pendapat tersebut lebih baik.
3.   Anda membutuhkan seorang yang terorganisir. Akan banyak tugasyang harus dilakukan, setiap tugas pada waktu yang tepat.
4.   Anda tidak membutuhkan seseorang yang perfeksionis. Pilihlahseorang yang dapat bekerja pada saat deadline. Selalu ada carayang terbaik, tetapi jika hal ini berhasil sekarang, keluarkan sesuaiwaktu, dan simpan kemajuan ini untuk versi berikutnya.

5.   Anda membutuhkan seseorang yang mempunyai kemampuanteknikterbaik, seorang analitis dan logis, dengan pengalaman

Senin, 16 Juni 2014

Tahapan – Tahapan Penulisan Karangan Ilmiah

Nama   : Fazri Indra Kurniawan
NPM   : 1A113261
Kelas   : 4KA41

1.      Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menentukan topik atau mengajukan topik yang akan dibahas dalam penulisan ilmiah, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan. Melakukan penginstalan software yang akan dibuat dalam penulisan ilmiah.

2.      Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mencari bahan materi atau mencari referensi yang bersangkutan dengan topik atau tema. Lalu melakukan pengamatan langsung atau observasi ke obyek yang akan diteliti. Dan melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan yang didapat dari tempat penelitian.

3.      Tahap Pengorganisasian
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengelompokan data untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul dimasukkan kedalam aplikasi atau program yang akan dibuat.

4.      Tahap Pemeriksaan / Penyuntingan konsep
Pada tahap ini yang dilakukan adalah melengkapi data yang dirasa masih kurang dan memeriksa setiap kata-kata dalam penulisan ilmiah untuk menghindari penyajian data secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Dan memeriksa kembali setiap bahasa yang ada dalam penulisan ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5.      Tahap Penyajian

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyajikan penulisan ilmiah yang rapih sesuai dengan format penulisan ilmiah yang berlaku, dari cover, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dll.

Sejarah dan Kebudayaan Suku Batak

Suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami provinsi Sumatra Utara, tepatnya di wilayah Kangkat Hulu, Deli Hulu, Daratan Tinggi Karo, Serdang Hulu, Toba, Simalungun, Tapanuli Tengah, dan Mandailing.
Suku bangsa Batak terbagi menjadi 6 jenis, yakni suku Batak Toba, suku Batak Karo, suku Batak Pakpak, suku Batak Simalungun, sukuBatak Angkola, dan suku Batak Mandailing. Keenam suku Batak tersebut memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda. Namun pada prinsipnya akar budaya mereka sama, yakni budaya Batak.

 

Asal Mula Suku Bangsa Batak
Tidak ada bukti kuat mengenai sejak kapan nenek moyang orang Batak mendiami wilayah Sumatra. Akan tetapi penelitian antropologi menunjukkan bahwa bahasa dan bukti-bukti arkeologis yang ada membuktikan hijrahnya penutur bahasa Austronesia dari Taiwan ke Indonesia dan Filipina. Ini terjadi sekitar 2.500 tahun silam. Bisa jadi mereka adalah nenek moyang suku bangsa Batak.
Tidak adanya artefak zaman Neolitikum yang ditemukan di wilayah suku Batak membuat para peneliti menyimpulkan bahwa nenek moyang suku Batak baru hijrah ke Sumatra Utara pada zaman logam. Selain itu, pedagang-pedagang internasional dari India mulai mendirikan kota dagang di Sumatra Utara pada abad ke-6.
Mereka berinteraksi dengan masyarakat pedalaman, yakni orang Batak dengan membeli kapur-kapur barus buatan orang Batak. Kapur barus buatan orang Batak dikenal bermutu tinggi.
Konsep Religi Suku Bangsa Batak - Debata Mulajadi Na Bolon
Di daerah Batak atau yang dikenal dengan suku bangsa Batak, terdapat beberapa agama, Islam dan Kristen (Katolik dan Protestan). Agama Islam disyiarkan sejak 1810 dan sekarang dianut oleh sebagian besar orang Batak Mandailing dan Batak Angkola.
Agama Kristen Katolik dan Protestan disyiarkan ke Toba dan Simalungun oleh para zending dan misionaris dari Jerman dan Belanda sejak 1863. Sekarang ini, agama Kristen (Katolik dan Protestan) dianut oleh sebagian besar orang Batak Karo, Batak Toba, Batak Simalungun, dan Batak Pakpak.
Orang Batak sendiri secara tradisional memiliki konsepsi bahwa alam ini beserta isinya diciptakan oleh Debata Mulajadi Na Bolon (Debata Kaci-kaci dalam bahasa Batak Karo).

Debata Mulajadi Na Bolon adalah Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu, yaitu Siloan Nabolon (Toba) atau Tuan Padukah ni Aji (Karo).
Menyangkut jiwa dan roh, orang Batak mengenal tiga konsep yaitu sebagai berikut.
•           Tondi, adalah jiwa atau roh seseorang yang sekaligus merupakan kekuatannya.
•           Sahala, adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang.
•           Begu, adalah tondi yang sudah meninggal.
Konsep Ikatan Kerabat Patrilineal Suku Bangsa Batak
Perkawinan pada orang Batak merupakan suatu pranata yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki atau perempuan. Perkawinan juga mengikat kaum kerabat laki-laki dan kaum kerabat perempuan.
Menurut adat lama pada orang Batak, seorang laki-laki tidak bebas dalam memilih jodoh. Perkawinan antara orang-orang rimpal, yakni perkawinan dengan anak perempuan dari saudara laki-laki ibunya, dianggap ideal. Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan satu marga dan perkawinan dengan anak perempuan dari saudara perempuan ayahnya.
Kelompok kekerabatan orang Batak memperhitungkan hubungan keturunan secara patrilineal, dengan dasar satu ayah, satu kakek, satu nenek moyang. Perhitungan hubungan berdasarkan satu ayah sada bapa (bahasa Karo) atau saama (bahasa Toba). Kelompok kekerabatan terkecil adalah keluarga batih(keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak).
Dalam kehidupan masyarakat Batak, ada suatu hubungan kekerabatan yang mantap. Hubungan kekerabatan itu terjadi dalam kelompok kerabat seseorang, antara kelompok kerabat tempat istrinya berasal dengan kelompok kerabat suami saudara perempuannya.
Tiap-tiap kelompok kekerabatan tersebut memiliki nama sebagai berikut.
•           Hula-hula; orang tua dari pihak istri, anak kelompok pemberi gadis.
•           Anak boru; suami dan saudara (hahaanggi) perempuan kelompok penerima gadis.
•           Dongan tubu; saudara laki-laki seayah, senenek moyang, semarga, berdasarkan patrilineal.
Konsep Pemimpin Politik Suku Bangsa Batak
Pada masyarakat Batak, sistem kepemimpinan terdiri atas tiga bidang.
1.         Bidang adat. Kepemimpinan pada bidang adat ini tidak berada dalam tangan seorang tokoh, tetapi berupa musyawarah Dalihan Na Tolu (Toba), Sangkep Sitelu (Karo). Dalam pelaksanaannya, sidang musyawarah adat ini dipimpin oleh suhut (orang yang mengundang para pihak kerabat dongan sabutuha, hula-hula, dan boru dalam Dalihan Na Tolu).
2.         Bidang agama. Agama Islam dipegang oleh kyai atau ustadz, sedangkan pada agama Kristen Katolik dan Protestan dipegang oleh pendeta dan pastor.
3.         Bidang pemerintahan. Kepemimpinan di bidang pemerintahan ditentukan melalui pemilihan.
Konsep Agrikultural Suku Batak - Marsitalolo dan Solu
Orang Batak bercocok tanam padi di sawah dengan irigasi. Pada umumnya, panen padi berlangsung setahun sekali. Namun, di beberapa tempat ada yang melakukan panen sebanyak dua atau tiga kali dalam setahun (marsitalolo).
Selain bercocok tanam, peternakan merupakan mata pencarian penting bagi orang Batak. Di daerah tepi danau Toba dan pulau Samosir, pekerjaan menangkap ikan dilakukan secara intensif dengan perahu (solu). Konsep Bahasa, Pengetahuan, dan Teknologi Suku Bangsa Batak
Bahasa, pengetahuan, dan teknologi adalah bentuk budaya dasar sebuah bangsa atau suku bangsa. Mari kita ulas ketiga aspek tersebut pada suku bangsa Batak.
1. Bahasa
Suku Batak berbicara bahasa Batak. Bahasa Batak termasuk ke dalam rumpun bahasa Melayu - Polinesia. Hampir setiap jenis suku Batak memiliki logat tersendiri dalam berbicara. Oleh karena itu bahasa Batak memiliki 6 logat, yakni logat Karo oleh orang Batak Karo, logat Pakpak oleh orang Batak Pakpak, logat Simalungun oleh orang Batak Simalungun, logat Toba oleh orang Batak Toba, Mandailing, dan Angkola.
2. Pengetahuan
Masyarakat suku Batak mengenal sistem gotong royong kuno, terutama dalam bidang bercocok tanam. Gotong royong ini disebut raron oleh orang Batak Karo dan disebut Marsiurupan oleh orang Batak Toba. Dalam gotong royong kuno ini sekelompok orang (tetangga atau kerabat dekat) bahu-membahu mengerjakan tanah secara bergiliran.



3. Teknologi
Teknologi tradisional suatu suku bangsa adalah bentuk kearifan lokal suku bangsa tersebut. Suku bangsa Batak terbiasa menggunakan peralatan sederhana dalam bercocok tanam, misalnya bajak (disebut tenggala dalam bahasa Batak Karo), cangkul, sabit (sabi-sabi), tongkat tunggal, ani-ani, dan sebagainya.
Teknologi tradisional juga diaplikasikan dalam bidang persenjataan. Masyarakat Batak memiliki berbagai senjata tradisional seperti hujur (semacam tombak), piso surit (semacam belati), piso gajah dompak (keris panjang), dan podang (pedang panjang).
Di bidang penenunan pun teknologi tradisional suku Batak sudah cukup maju. Mereka memiliki kain tenunan yang multifungsi dalam kehidupan adat dan budaya suku Batak, yang disebut kain ulos.
Konsep Marga dalam Suku Bangsa Batak
Dalam "Kamus Besar Bahasa Indonesia", kata 'marga' merupakan istilah antropologi yang bermakna 'kelompok kekerabatan yang eksogam dan unilinear, baik secara matrilineal maupun patrilineal' atau 'bagian daerah (sekumpulan dusun) yang agak luas (di Sumatra Selatan).
Marga adalah identitasnya suku Batak. Marga diletakkan sebagai nama belakang seseorang, seperti nama keluarga. Dari marga inilah kita dapat mengidentifikasi bahwa seseorang adalah benar orang Batak.
Ada lebih dari 400 marga Batak, inilah beberapa di antaranya:
Aritonang, Banjarnahor (Marbun), Baringbing (Tampubolon), Baruara (Tambunan), Barutu (Situmorang), Barutu (Sinaga), Butarbutar, Gultom,     Harahap, Hasibuan, Hutabarat, Hutagalung, Gutapea, Lubis, Lumbantoruan (Sihombing Lumbantoruan), Marpaung, Nababan, Napitulu, Panggabean,   Pohan, Siagian (Siregar), Sianipar, Sianturi, Silalahi, Simanjuntak, Simatupang, Sirait, Siregar, Sitompul, Tampubolon, Karokaro Sitepu, Peranginangin Bangun,  Ginting Manik, Sembiring Galuk, Sinaga Sidahapintu, Purba Girsang, Rangkuti, dan lain-lain


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
http://habatakon01.blogspot.com/2013/05/suku-bangsa-batak-dan-konsep-kebudayaan.html